Islam Itu Toleran, Bukan Tawuran

By admin2 - Sun Jun 30, 7:33 pm

Mosleminfo, Sidoarjo –� Puluhan santri Tebuireng, aktifis Gusdurian dan mahasiswa Stikes, STKIP, Ma'had Ali Jombang, memberikan bantuan paket sembako kepada para pengungsi Syiah asal Sampang yang mengungsi di Rusun Puspa Agro Jemundo Taman Minggu (30/6/2013).

Selain memberikan bantuan paket kebutuhan makanan, mereka juga siap menyumbangkan tenaganya sebagai medis di pengungsian rusun milik Pemprov Jatim itu.

Roy Murtadlo kordinator Forum Santri Tebuireng Peduli Bangsa mengaku prihatin dengan kondisi pengungsi. Terutama hak hidup warga Syiah Sampang yang dirampas hingga diungsikan ke luar daerah yang jauh dari tempat tinggal kelahiran. "Kami sangat prihatin melihat saudara kita hidup seperti ini dan negara terkesan membiarkan warga Syiah haknya tercerabut," terangnya.

Mestinya, lanjut dia, negara bisa menjamin dan bisa meyakinkan rakyatnya untuk bisa menerima keberagaman dalam beragama. Jangan sampai perbedaan yang ada malah mendatangkan adanya tindakan penindasan. "Kaum minoritas dan mayoritas, harusnya terus rukun, saling menghormati dan tidak memojokkan atau menindas yang lemah," tukasnya.

Dia juga tidak sependapat dengan pengusiran warga Syiah di Sampang. Apalagi dilakukan kelompok warga yang mengatasnamakan Sunni. Sesuai prinsip, ucap dia, kaum Sunni itu berprinsip tasamuh, tawasuth, tawadlu' dan ta'adul.

"Karakter Sunni itu at-tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan, Ta'adul atau keadilan, yang merupakan ajaran universal, Tasamuh atau toleransi, dan Tawadlu tidak sombong maupun sembrono," tutur Roy.

Masih kata Roy, kedatangannya disini tak lain misi kedamaian. Ia menyerukan kepada semuanya untuk mengedepankan mengjunjung menghormati perbedaan dan tidak malah berbuat ekstrem menindas kaum minoritas. "Kita harus bisa menghormati perbedaan dan mari hidup berdampingan dengan sikap rukun. Makanya kita terus menyerukan islam toleran bukan islam tawuran," harapnya.

Sementara itu, Iklil Almilal salah satu tokoh Syiah yang menerima rombongan, juga heran dengan sikap warga Sunni. Padahal di pengungsian kelompoknya juga ada satu warga Sunni, tetap diusir dan dimusuhi.

"Selama ini warga Sunni dalam bergaul dengan Syiah, kami juga tidak sedikitpun memusuhi atau melakukan tindak kekerasan. Masa satu warga Sunni karena sering berinteraksi dengan kami juga dimusuhi," ulasnya kakak tertua Tajul Muluk itu dengan keheranan.

Sumber: beritajatim